Selamat Datang

Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Anda di Limnologi. Harapan saya, semoga kita bisa tetap bersama, berkomunikasi dan berbagi pengalaman tentang perkembangan Limnologi. Saya sangat menghargai waktu yang Anda telah gunakan untuk membuka situs ini dan menjelajah pada layanan yang tersedia. Semoga Anda mendapatkan apa yang Anda ingin ketahui, dan apabila Anda belum menemukannya silahkan memberikan masukan guna penyempurnaan situs ini. Terima kasih.

Monday, March 4, 2013

STRUKTUR KEOSISTEM PERAIRAN DARAT

Apabila kita berbicara tentang bagaimana suatu sistem interaksi antara komponen biotik dan komponen abiotik, maka sebenarnya kita ingin mengetahui keseimbangan yang telah terjadi. Dengan demikian, kita bisa merencanakan pemanfaatan yang berkesinampungan dalam rangka mensukseskan pembangunan berkelanjutan. Lebih lanjut kita seyogyanya menyamakan persepsi tentang makna pembangunan berkelanjutan. Secara sederhana, pembangunan berkelanjutan adalah pemenuhan kebutuhan hidup manusia melalui pemanfaatan sumberdaya yang ada sedemikian sehingga kebutuhan manusia terpenuhi dalam satuan waktu dan kelestarian sumberdaya alam yang ada tetap terjaga atau sedikit mungkin mengalami penurunan daya dukung.


Guna lebih memahami bagaimana cara mengelola ekosistem perairan darat untuk pembangunan berkelanjutan, kita harus memahami bagaimana struktur ekosistem tersebut. Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang struktur pewilayahan ekosistem perairan darat, maka tipe perairan darat perlu kita ketahui. Berdasarkan tipe aliran airnya, ekosistem perairan daratan terbagi atas tipe yaitu perairan mengalir (lotic water), dan perairan menggenang (lentic water). Perairan mengalir ditandai dengan adanya arus (perindahan massa air) secara terus menerus, sedangkan perairan menggenang dicirikan dengan aliran air yang sangat lambat dan bahkan tidak mengalir seperti danau.

Berkaitan dengan aliran air tersebut, maka struktur komunitas yang mampu beradaptasi dan bentuk dasar perairan sangat berbeda. Pengetahuan tentang dinamika dan struktur kedua ekosistem tersebut akan mengantarkan kita pada cara untuk mengelola yang tepat (memanfaatkan dan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan). Limnologi, tidak hanya mempelajari tentang tipe perairan tawar, tetapi juga mempelajari pembagian wilayah perairan, baik secara vertikal maupun horisontal. Pembagian wilayah tersebut dikenal dengan zonasi. Lebih luas, zonasi digunakan untuk menandai wilayah perairan sesuai dengan karakteristik dan kualitas perairannya berkaitan dengan pola pemanfaatan apa yang dapat dikembangkan di wilayah-wilayah tersebut. Sebagai contoh, wilayah perairan , biasanya terbagi atas tiga wilayah atau tiga zona, yaitu zona inti, zona pemanfaatan, dan zona penyangga.

No comments:

Post a Comment