Selamat Datang

Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Anda di Limnologi. Harapan saya, semoga kita bisa tetap bersama, berkomunikasi dan berbagi pengalaman tentang perkembangan Limnologi. Saya sangat menghargai waktu yang Anda telah gunakan untuk membuka situs ini dan menjelajah pada layanan yang tersedia. Semoga Anda mendapatkan apa yang Anda ingin ketahui, dan apabila Anda belum menemukannya silahkan memberikan masukan guna penyempurnaan situs ini. Terima kasih.

Monday, March 4, 2013

PENDUGAAN KUALITAS PERAIRAN

Apabila kita berbicara tentang kualitas perairan, maka kita harus memulain berpikir tentang variabel dan parameter apa sajakah yang akan kita ukur untuk menduga kualitas perairan. Pendugaan kualitas perairan diperlukan untuk mempelajari karakteristik perairan itu sendiri dan juga untuk mengkaji kegiatan apa sajakah yang sesuai dengan kondisi perairan tersebut serta bagaimana cara untuk mempertahankan perairan dengan kualitas tersebut. Pada kegiatan pendugaan kualitas perairan, terdapat tiga variabel yang akan diamati yaitu variabel fisika, kimia dan biologi.


Masing-masing variabel, biasanya kita menentukan parameter berdasarkan ketiga variabel tersebut. Pemilihan parameter bergantung pada untuk kegiatan apakah data itu selanjutnya. Sebagai contoh, apabila kita ingin melakukan budidaya nila pada suatu wilayah perairan tawar, maka parameter-parameter yang dipilih untuk selanjutnya diadakan pengukuran disesuaikan dengan syarat hidup dari ikan nila. Contoh lain, apabila kita ingin menggunakan suatu sumber air tawar untuk air minum, maka parameter yang dipilih adalah parameter yang sesuai dengan kelayakan air untuk air minum. Pemilihan paramter-parameter tersebut dapat dilakukan dengan penelusuran literatur dan/atau peraturan-peraturan yang memuat parameter-parameter yang perlu diukur untuk menentukan satu keputusan pengelolaan ekosistem perairan.

Pada umumnya, variabel fisika meliputi beberapa parameter yaitu suhu, kecerahan, turbiditas, daya hantar listrik (DHL), kekeruhan, sedangkan variabel kimia meliputi beberapa parameter meliputi pH, biological oxygen deman (BOD), chemical oxygen deman (COD). Variabel biologi meliputi beberapa parameter yaitu total coliform, jenis biota akuatik, mikroorganisme. Ketika ada pertanyaan, apa kegunaan pendugaan kualitas air untuk menentukan kelayakan sumber air sebagai air baku air minum, maka jawaban sederhananya adalah air tersebut layak atau tidak dijadikan sebagai sumber air baku air minum. Tahapan berpikirnya adalah sebagai berikut: 1). Penentuan parameter sumber air sebagai air baku air minum, perlu mencari peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang mengatur tentang kelayakan air minum, 2). Melakukan pengujian sesuai dengan parameter dengan alat ukur yang sesuai, 3). Membandingkan hasil pengukuran dengan ketetapan yang ada (baku mutu) untuk mengetahui layak dan tidaknya air tersebut untuk air baku air minum.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana kita memutuskan air itu layak atau tidak layak untuk air minum? Jawabannya adalah apabila hasil pengukuran kualitas air berada di bawah baku mutu maka jawabannya adalah air tersebut layak sebagai sumber air baku air minum, dan demikian sebaliknya. sebagai contoh, air sebagai air baku air minum harus memiliki nilai Total Desolved Solid (TDS) tidak lebih dari 100 ppm, maka apabila hasil pengukuran TDS-hasilnya 250 ppm maka kita nyatakan air tersebut tidak layak sebagai sumber air baku air minum.

No comments:

Post a Comment